
Dalam sejarah Liga Champions, mengejar defisit gol dan membalikkan prediksi sudah sering terjadi.
Mungkin Bayer Leverkusen dan Schalke 04 sudah tak memiliki kans lolos ke perempat-final Liga Champions di musim ini. Mereka harus mengejar defisit gol yang amat besar di kandang lawan.
Masih ada kans bagi mereka membalikkan keunggulan, terlepas kesempatan itu besar atau kecil.
Namun bagi tim seperti Manchester City, Arsenal, Manchester United dan Zenit St Petersburg, kans mereka untuk lolos masih jauh lebih baik. Kalah dengan marjin dua gol di pertemuan pertama, mereka tahu dibutuhkan setidaknya tiga gol untuk melenggang ke babak selanjutnya.
Apakah memungkinkan? Sangat mungkin. Sejarah Liga Champions menunjukkan fakta tersebut.
Goal Indonesia menampilkan lima comeback brilian dalam sejarah Liga Champions.
| PEREMPAT-FINAL Liga Champions 2003/04 |
| Milan 4-1 Deportivo La Coruna | Deportivo La Coruna 4-0 Milan |
![]() |
Pada pertemuan pertama di antara kedua tim di perempat-final Liga Champions musim 2003/04, Milan tampil dominan. Gol dari Walter Pandiani bisa dibalas dengan empat gol oleh Milan, dua di antaranya dilesakkan Kaka.
Pelatih Deportivo Javier Irureta menyatakan setelah laga bahwa masih mungkin ada keajaiban terjadi di 90 menit kedua. Hal itu benar-benar terwujud.
Di Riazor, Deportivo tampil dominan dan meraih kemenangan dengan skor 4-0. Pandiani, Juan Carlos Valderon dan Alberto Luque bergantian menjebol gawang Dida sebelum Fran Gonzalez mencetak gol keempat di menit 76, yang secara otomatis menyingkirkan Milan dari Liga Champions. Mengejutkan!
| PEREMPAT-FINAL Liga Champions 2003/04 |
| Real Madrid 4-2 AS Monaco | AS Monaco 3-1 Real Madrid |
![]() |
Masih di musim yang sama dan babak yang sama, Real Madrid dibuat terkejut oleh AS Monaco. Padahal di leg pertama mereka tampil menjanjikan.
Di Santiago Bernabeu, Real Madrid bermain mengesankan dan meraih kemenangan 4-2. Gol terakhir di laga itu dilesakkan Fernando Morientes di menit 83 untuk Monaco, untuk setidaknya membuka kans di babak selanjutnya.
"Jika saya berpikir kans kami sudah habis setelah laga ini, mending saya tinggal di rumah saja," terang pelatih Didier Deschamps setelah laga.
Dan keyakinan Deschamps terbayar dengan manis. Di leg kedua, berkat dua gol Ludovic Giuly dan tambahan satu gol dari Morientes, yang berstatus pemain pinjaman dari Madrid, mengantar Monaco lolos ke babak berikutnya. Morientes tak tahu harus melakukan selebrasi kemenangan Monaco atau ikut bersedih buat Real Madrid di laga itu.
| PEREMPAT-FINAL Liga Champions 1999/2000 |
| Chelsea 3-1 Barcelona | Barcelona 5-1 Chelsea |
|
Sebelum era Roman Abramovich, Chelsea sempat menuai sukses dengan menembus perempat-final Liga Champions pada musim 1999/2000. Langkah mereka terhenti di babak itu.
Adalah Barcelona yang menghentikan langkah Chelsea, yang di leg pertama memiliki kans untuk lolos setelah menang 3-1 lewat gol Gianfranco Zola dan dua gol dari Tore Andre Flo.
Tapi di leg kedua di Nou Camp, skuat asuhan Louis Van Gaal dengan mudahnya menghajar Chelsea yang kala itu ditangani Gianluca Vialli dengan skor 5-1. Dani Garcia, Rivaldo dan Patrick Kluivert bergantian menjebol gawang Chelsea pada saat itu.
| 16 BESAR Liga Champions 2011/12 |
| Napoli 3-1 Chelsea | Chelsea 4-1 Napoli |
|
Chelsea tak mengalami periode yang sama di musim 2011/12. Jika sebelumnya mereka dipaksa terkejut lewat comeback Barcelona, kini klub asal London itu yang membuat comeback istimewa melawan Napoli.
Saat leg pertama, Chelsea masih ditukangi oleh Andre Villas-Boas dan harus meninggalkan San Paulo dengan kekalahan 3-1. Gol Juan Mata dibalas lewat dua gol Ezequiel Lavezzi dan tambahan satu gol dari Edinson Cavani. Villas-Boas seusai laga mengungkapkan keyakinan bisa melihat Chelsea mengejar ketertinggalan di leg kedua.
Benar saja, pada pertemuan berikutnya di Stamford Bridge, Villas-Boas bisa menyaksikan bekas klubnya lolos ke perempat-final. Ya, Villas-Boas dipecat sebelum laga itu dan digantikan Roberto Di Matteo.
Gol dari Didier Drogba, John Terry dan Frank Lampard bisa memaksa laga dilanjutkan di babak perpanjangan waktu dan Branislav Ivanovic sukses memastikan langkah The Blues ke perempat-final Liga Champions dengan golnya d menit 105.
| 16 BESAR Liga Champions 2012/13 |
| Milan 2-0 Barcelona | Barcelona 4-0 Milan |
|
Laga antara Milan dan Barcelona di babak 16 besar Liga Champions musim 2012/13 seharusnya bisa menginspirasi Manchester United untuk lolos ke babak berikutnya.
Fakta sebelum laga, belum ada tim yang bisa lolos ke babak selanjutnya setelah di leg pertama kalah dengan gagal mencetak gol away. Tapi Barcelona bisa memperbarui fakta tersebut.
Kalah 2-0 di leg pertama di San Siro, Barcelona langsung bermain agresif dan menekan di leg kedua. Dua gol Lionel Messi dan tambahan dari David Villa juga Jordi Alba menjadi penentu kemenangan Barcelona untuk lolos ke babak selanjutnya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar